Suatu hari Anda berjalan ke hutan dengan hanya membawa senapan untuk berburu. Setelah berjalan selama 1 jam, Anda akhirnya berhasil menembak seekor rusa. Tibalah saat Anda harus membawa buruan Anda tersebut ke tempat Anda membangun camp. Ternyata berat! Anda tidak mampu membawanya. Masalah muncul.
Apa yang akan Anda lakukan?
Masalah tersebut menjadi masalah, karena Anda berangkat dari sebuah ruang lingkup berpikir bahwa “rusa harus dibawa ke camp, baru bisa saya nikmati”.
Masalah akan tetap menjadi masalah, jika Anda masih menggunakan state berpikir yang sama.
Ada sebuah teknik yang sangat powerful untuk memecahkan masalah, yang bernama reframing.
Coba lihat ilustrasi di atas. Sebuah masalah, ketika kita melihat atau berpikir dengan cara yang berbeda, bisa jadi bukan lagi menjadi masalah. Yang Anda butuhkan hanyalah “mengemas ulang” masalah tersebut dengan sudut pandang yang baru, atau dengan cara berpikir yang baru. Einstein pernah menjelaskan hal ini dengan sebuah quote:
“You can’t solve the problem with the same thinking when it’s created”
Hubungannya apa ini dengan bisnis mas?
Tentu saja banyak. Hampir setiap saat kita menemui masalah di dalam bisnis. Misal: seiring customer Anda bertambah banyak, Anda menemui masalah “handling” customer. Banyak yang jadi sering tertinggal, terlewat, terabaikan, sehingga customer Anda marah.
Dengan frame lama, solusi Anda mungkin menambah CS. Tambah terus dan terus. Dengan frame baru, mungkin masalah Anda bukan customer yang marah, tapi customer yang tidak direspon chat nya. Maka solusinya bisa jadi: auto-text yang lebih humanis dan meminta customer untuk menunggu sejenak.
Different problem, needs different solutions. Find the easiest solution to solve problems.