Kenapa Akun Facebook Ads Seseorang Bisa Mengalami AME?

AME kependekan dari Ads Manager Error. Kalau akun seseorang mengalami AME, artinya akunnya dicurigai oleh Facebook melakukan tindakan yang mencurigakan. Yang paling sering adalah pelanggaran kebijakan periklanan (advertising policy) dan Term of Service. Silakan ikuti link berikut ini kalau Anda ingin mendalami langsung TOS dan Facebook Advertising Policy.

Belakangan ini saya berdiskusi dengan account manager saya di Facebook mengenai dampak apa saja yang bisa didapatkan oleh seorang pengiklan yang melanggar policy selain AME. Kalau dulu FB mudah memberikan AME, maka sekarang sebelum akun tersebut dibuat AME, FB akan memberikan sanksi. Sanksinya adalah: di marking oleh Facebook dan akun tersebut akan mengalami less-delivery untuk seluruh jenis iklan apapun yang diadakan di akun tersebut. Artinya, setiap Anda pasang iklan, walaupun iklannya jalan, Anda tidak akan mendapatkan impresi yang cukup dan kualitas yang baik.

Bagaimana Agar Terhindar dari AME? Saya menyadari, memang Facebook ads policy terkesan formalitas dan kurang jelas. Yang paling sering terjadi, kita merasa patuh, eh ternyata oleh Facebook tetap di disapprove. Nah berikut ini saya akan memberikan penjelasan yang cukup komprehensif agar menjadi catatan bagi Anda.

1/ Struktur iklan yang harus menjadi perhatian untuk mencegah terjadinya AME/Disapprove:

  1. Deskripsi/copywriting
  2. Gambar
  3. Link keluar
  4. Halaman landing page
  5. Target iklan
  6. Payment source

2/ Beberapa clue dari saya yang jelas-jelas akan di disapprove/dikenai AME oleh Facebook:

  • “Before-after” image. Biasanya jenis iklan pelangsing. Ini akan diamati oleh Facebook baik di dalam iklan maupun di landing page kita. Kalau mau tetap memberikan efek “before after”, gunakan gambar “before” dan “after”-nya secara terpisah. Misal “before” di paragraf atas. Berikan deskripsi dulu, baru sertakan gambar after nya.
  • Skin-exposed/nudity/body-part image. Ini jelas ya. Anda tidak bisa menggunakan gambar yang mengekspos kulit terlalu banyak, atau bagian tubuh tertentu misalnya gambar bibir di zoom, hidung di zoom, dsb. Khusus skin-exposed ataupun nudity, akan dipertimbangkan juga targeting Anda dan age-filter di website Anda. Misal, persetujuan kalau pengunjung adalah berumur 18 tahun keatas di website, dan sebagainya.
  • Addressing people. Maksudnya, iklan kita memanggil atribut spesifik dari audience yang kita target. Misal: “Hey Sea lover! Hey, Photographer! Hey, moslem! Hey, christian!” Bagi Facebook, addresing people seperti ini dianggap sudah offensive dan terlalu kasar. Apalagi kalau sampai addressing nama dan target iklannya juga memiliki nama sama. Dulu memang bisa saat Facebook masih “bego”. Sekarang mereka sudah jauh lebih pintar.
  • Penawaran bombastis. Ini nggak ada patokannya, terserah polisi Facebook yang lagi patroli. Kalau menurut robot, biasanya kalau ada kata-kata: 50% OFF, FREE, GIVEAWAY, DISCOUNT, harus hati-hati. Tidak selamanya langsung di disapprove, tapi kalau ada kombinasi kata-kata diatas + kata-kata bombastis yang sudah masuk kamusnya FB muncul di iklan kita, maka langsung dimatikan oleh Facebook. Ingat bahwa sistem FB sudah menganut machine learning. Semakin lama mesin itu semakin pintar mengenali iklan-iklan kita.
  • Pembajakan konten. Ini pelanggaran terberat. Kalau ketahuan dan memang betul-betul membajak, kedepannya akan langsung dimatikan oleh FB dan sangat mungkin tidak bisa beriklan lagi selamanya + page Anda dihapus oleh FB. Konten yang dimaksud: image orang lain, video orang lain, produk KW, dan sejenisnya. FB dalam hal ini bersifat passive. Artinya menunggu laporan. Kalau ada yang melapor, kita biasanya akan diberi waktu 3 hari untuk melepas konten dan iklan. Tapi akun-akun tertentu, akan langsung dimatikan selamanya.
  • Payment source yang mencurigakan. Kalau Anda pakai akun non-Business Manager, ini akan lebih rentan. Jangan gunakan banyak kartu kredit dengan banyak nama. Saya pernah pakai 10 kartu kredit yang berlainan nama, 2 hari kemudian akun saya langsung dimatikan oleh Facebook. Gunakan saja kartu debit, lalu daftarkan seperti halnya kartu kredit di Facebook. Kartu debit yang bisa digunakan dan nyaman: BANK PERMATA dan JENIUS CARD. Bank Mandiri memang bisa, tapi sering tertolak kadang-kadang. Sejak adanya ini, saya sudah tidak lagi menggunakan CC sebagai alat pembayaran iklan.

3/ Agar Anda Stay Safe dari Perkembangan Facebook Policy

Daftar yang saya kasih diatas memang terlalu menyederhanakan. Karena situasinya pasti jauh lebih kompleks dari itu. Tapi kalau Anda pakai patokan saya diatas, paling tidak Anda tidak akan langsung di AME atau dimatikan oleh Facebook akunnya. Bagaimana biar kita tetap update dan tidak sering jatuh di jurang AME?

  • Bergabung di grup/komunitas. Biasanya akan mendapatkan update terbaru, pengalaman terbaru orang lain, dsb. Kenapa ini penting? Karena FB itu mesin yang tumbuh terus.
  • Gunakan akun Business Manager. Tingkatkan bisnis Anda, jangan melulu pakai akun personal. Terbukti bahwa dengan menggunakan Business Manager, akun Anda akan dipandang oleh Facebook menjadi lebih profesional. Daftar disini: http://business.facebook.com.
  • Kalau 1 iklan mengalami disapproved, jangan dipaksakan lagi harus tayang iklan tersebut. Ganti gambar dan kata-katanya dengan membuat iklan lain. Atau Anda bisa mengontak FB untuk menanyakan perihal iklan tersebut.
  • Sistem FB pun sering error. Kadang iklan yang betul-betul clean mengalami disapproved. Untuk itu, saran saya balik lagi, kontak FB support untuk mengatasi hal ini. Ini link kontaknya.
  • Kalau masih belum resolve juga dan Anda sudah berjanji terhadap diri sendiri untuk play safe, Anda bisa gunakan whitelisted account yang rencananya akan saya sewakan pemakaiannya per Juli 2017 dengan harga yang sangat terjangkau. Ini adalah realisasi kerjasama saya dengan Facebook untuk mengatasi AME sekaligus untuk meningkatkan kualitas advertiser di Indonesia.  Silakan bergabung di grup Telegram ini dulu untuk mendapat update terkait dengan ads account partnership.
Pilih dari 3 jenis ini. Biasanya saya langsung chat. Tapi menu chat tidak akan muncul kalau iklan Anda sedang tidak ada yang running.

4/ Mas, saya harus menjual produk yang akan melanggar advertising policy. Gimana dong?

Memang ada beberapa produk yang terpaksa melanggar TOS. Misal anda produsen bra, lingerie, celana dalam, pisau, atau bahkan senjata. Pasti materi iklan Anda akan bertabrakan dengan policy Facebook. Bagaimana menyiasatinya?

  • Gunakan bridging. Misal Anda iklankan dulu konten yang bersih. “Tips memilih alat perlindungan diri terbaik”, “Pakaian jenis apa sih yang cocok digunakan saat tidur?”, “Pakaian dalam yang benar itu penting buat kesehatan Anda. Simak cara memilihnya”. Di dalam konten tersebut, baru Anda sisipkan link untuk membawa Anda ke halaman lain penawaran produk yang sesungguhnya.
  • Gunakan video. Video lebih terbuka lebar peluang ide-ide dan kreativitas untuk menawarkan barang. Misal Anda jual bra, di dalam video ditampilkan saja orang yang menjelaskan bra tersebut kelebihannya apa, ada model mungkin, tapi tidak vulgar.
  • Oya, pastikan ketika Anda menargetkan produk tersebut sesuai dengan umur dan persona. Misal iklan yang akan tampil lebih vulgar karena jualan lingerie, ditayangkan kepada hanya perempuan, usia 18 keatas atau 25 keatas. Ini akan menentukan pertimbangan Facebook terhadap iklan Anda akan approve atau disapprove.
  • JANGAN menggunakan akal-akalan dengan Facebook, misal cloaking. Mungkin hari ini akan aman. Tapi saya sudah bicara dengan Facebook team, mereka sedang membuat algoritma khusus bagi mereka yang mengerjakan ini. Bermain bersih dan aman, jauh lebih sehat buat mental dan bisnis Anda di hari ini dan di masa depan.

Nah penjelasan diatas mudah-mudahan bisa membantu Anda agar tidak terjadi AME saat pasang iklan. Coba pelajari materi singkat memulai FB Ads disini jika dirasa perlu, atau Anda juga bisa simak tutorial lengkap mengenai memulai Facebook Ads disini.

Mindset: iklan yang bersih masih tetap bisa memberikan Anda hidup yang layak, kok. []

Scroll to Top