Topik tentang cara memulai bisnis adalah topik yang tidak habis-habis diulas sepanjang zaman. Tapi sepanjang saya mempelajari ini, ada banyak sekali yang tidak terbahas oleh orang-orang. Mungkin penulisnya hanya mengejar traffic, atau mungkin juga bukan pebisnis. Hehehe…
Saya akan mengulasnya dari sudut pandang saya sebagai orang yang pernah mengalami kegalauan di awal memulai bisnis.
1. Mulai dari Membenahi Pemahaman
a. Menjadi entrepreneur adalah dunia yang Berbeda
Pertama-tama, Anda harus menyadari bahwa berbisnis itu adalah dunia yang berbeda 180 derajat dengan dunia kerja. Betul-betul berbeda.
Silakan Anda perhatikan diagram venn diatas. Terdapat 3 pembagian utama dalam paradigma saya tentang cara orang mencari uang. Pembagian ini ditentukan oleh 1 faktor penting, yaitu inisiatif.
Yang pertama adalah employee atau pekerja. Jika Anda memutuskan untuk menjadi employee atau worker, maka inisiatif 100% tidak datang dari Anda. Anda hanya menjalankan kebijakan orang lain, sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Prestasi Anda diukur dengan ukuran-ukuran yang juga sudah ditetapkan. Di beberapa kasus, inisiatif malah akan menciptakan masalah baru.
Intrapreneur beda lagi. Anda memiliki sebagian kecil inisiatif di tempat kerja. Beberapa hal penting harus Anda putuskan secara mandiri. Biasanya kemampuan ini diharapkan di jajaran middle manager ke atas. Banyak orang yang tidak bisa bergerak dari staf ke manajer, karena tidak adanya inisiatif yang berhubungan dengan bisnis. Sedangkan para intrapreneur yang berhasil, mereka menunjukkan inisiatif dan kreativitas penting di dalam perusahaan.
Entrepreneur adalah ladang kerja yang 100% inisiatif diambil secara mandiri. Tidak ada inisiatif berakibat dirinya akan tidak berdaya dan gagal. Tidak ada orang yang menyuruh, tidak ada target dari orang lain, full 100% dari diri sendiri. Apakah nyaman? Belum tentu. Tidak semua orang mau berinisiatif karena inisiatif itu berat, harus mikir.
Nah.. Sekarang Anda sukanya berada dimana? Mau mulai dari mana? Ini Anda harus pastikan dulu. Apakah Anda:
- Mau belajar mengambil keputusan sendiri?
- Ikhlas untuk belajar hal baru dari nol?
- Berani mengosongkan gelas kepada orang yang lebih muda/lebih pintar dari Anda?
- Berani untuk pasang badan kalau ada masalah apa-apa?
Kalau Anda sudah siap untuk itu, selamat. Anda mulai punya chance untuk masuk ke dunia entrepreneur.
Saya mau memberikan gambaran pada Anda. Bayangkan rasanya Anda memiliki sebuah perusahaan, dengan gaji total karyawan yang harus dibayar setiap bulan nggak kurang dari 200 juta, setiap bulan. Belum lagi dengan sales yang harus diciptakan terus-menerus untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka. Kalau ownernya nggak punya kapasitas yang saya bilang diatas, mana bisa survive?
So.. Menjadi entrepreneur itu bukan sekedar mencetak sales. Tapi bisnis. Secara utuh. Keseluruhan. Boleh salah, tapi gak boleh keterusan. Owner harus terus pintar dan makin pintar.
Kalau Anda belum siap untuk itu, saran saya mulailah berbisnis dengan cara menjadi INTRAPRENEUR. Carilah perusahaan yang nuansanya mandiri, baru berkembang, isinya anak muda semua, seperti perusahaan saya.
Nanti disana Anda akan terdidik untuk diberikan ruang pengambilan keputusan, bahkan membuat bisnis baru, tanpa harus terbebani dengan resiko yang besar.
b. Memahami Marketing & Sales
Jika Anda sudah benar-benar siap untuk memulai, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah: mempelajari cara berjualan, alias mencetak sales. Saya mengatakan ini karena judul diatas adalah “cara memulai bisnis dengan modal kecil”. Maka yang pertama kali saya sarankan bukan membuat atau merancang produk. Berjualan aja dulu. Ini adalah cara yang paling sederhana dalam memulai bisnis. Kenapa? Karena saya pun dulu begitu!
Yang Anda lakukan adalah:
- Hidup di pasar,
- Ngobrol dengan orang di pasar,
- Berjualan barang di pasar,
- Kulakan barang di pasar untuk kemudian di jual lagi
Dalam hal ini, pasar bukan hanya pasar dalam arti sempit. Tapi pasar dimana ada pembeli dan penjual. Misal di facebook, marketplace, dan sejenisnya. Goal Anda disini hanya 1: berjualan, menghasilkan uang. Ini adalah satu-satunya skill yang setiap entrepreneur harus miliki. Tidak bisa tidak. Harus bisa. Titik.
Lho mas, apa harus jadi sales keliling gitu maksudnya? Ya nggak gitu juga kalii..
Thank to internet, sekarang orang introvert pun bisa berjualan. Saya ingin cerita sedikit. Dari kecil saya ini pendiam. Saya dulu kalau ditanya, hobinya apa, saya jawab merenung. Saya diketawain orang. Saya lebih suka ada di toko buku daripada di keramaian. Saya jauh mencintai pekerjaan membaca dan menulis daripada ngomong. Apa saya kemudian nggak bisa berjualan?
Ya nggak. Toh buktinya saya bisa jualan sampai ke ujung dunia pakai internet.
Nah, untuk bisa mencetak sales, yang perlu Anda pahami terlebih dulu adalah ilmu marketing; yang terdiri dari 2 cabang ilmu: komunikasi dan edukasi.
Bagaimana prakteknya untuk menguasai 2 ilmu itu?
Pertama, Anda harus tau dulu apa yang mau Anda jual. Detailnya seperti apa, kelebihannya apa, kekurangannya apa, ada masalah apa di masyarakat sehingga barang ini dibuat. Ini proses “merenung”. Kalo Anda nggak mampu, ngobrollah dengan pencipta barangnya, atau dengan orang yang berhasil jualan banyak barang seperti itu. Kenapa orang mau beli. Ini proses “micro research”. Anda riset, tapi ya modalnya cuma nanya dan mikir. Tanpa biaya. Pikirkan betul-betul.
Tujuannya apa kok mempelajari barangnya? Dalam rangka nantinya Anda akan melakukan proses edukasi! Kalau Anda sendiri nggak paham, gimana mau mengedukasi orang lain?
Saya pernah punya murid, hendak menjual sarung tangan golf.
Dia cari di marketplace, lalu langsung dia pasang di website. Sampai suatu hari dia tanya ke saya, kok nggak laku. Saya tanya balik, kamu pernah golf nggak? Paling nggak, pernah tau nggak golf itu gimana, apa yang ada di dalam pikiran pemain golf? Jawabannya nggak. Ya ngapain jualan sarung tangan golf? Bisa saya tebak sejak awal, 99% tidak akan laku! Jualan sarung tangan golf kok gelondongan, grosiran. Wong sarung tangan golf itu signature kok untuk para pemain, keren-kerenan, langka-langkaan, mahal-mahalan, lah ini kok malah jual banyak, seragam, murah pula!
Nah itulah pentingnya belajar dulu. Supaya paham.
Kedua, setelah paham barangnya, barulah kita berpikir tentang proses edukasinya. Bagaimana nih mengedukasinya? Apa yang mau kita edukasikan duluan? Urutannya gimana biar mereka paham manfaatnya? Apa duluan yang harus dikenalkan? Disinilah mulai kita melakukan analisa.
Pada bagian ini, erat sekali kaitannya dengan membangun proses alur komunikasi. Mengubah orang dari yang mereka tidak kenal masalah mereka, hingga mereka kenal solusinya. Eugene schwartz, seorang pakar marketing, memperkenalkan konsep yang sangat populer di dunia marketing; yaitu alur Schwartz Customer Awareness. Lebih detail tentang ini, Anda bisa membaca referensi yang sangat bagus disini. Berikut ini contoh proses edukasinya, saya ambil dari referensi link tersebut.
TOFU: Top Of The Funnel; MOFU: Middle of The Funnel; BOFU: Bottom of The Funnel
Saya nggak akan masuk ke detail pembahasan tentang ini di artikel ini, agar Anda tidak overwhelming. Artikel ini saya buat supaya Anda punya roadmap yang jelas dulu. Punya peta. Baru nanti action secara detailnya bisa kita bahas di artikel lain.
Ketiga, barulah Anda mulai masuk ke bagaimana cara mengkomunikasikan ke pelanggan. Pakai bahasa apa, pakai bagaimana copywriting-nya, bagaimana cara menyapanya. Setiap content di setiap fase, tentu berbeda. Cara menyapa di IG, cara menyapa di Podcast, sangat menyesuaikan tipe audience dan value mana yang ingin kita delivery disana.
Cara memulai bisnis online dengan terlebih dulu memahami copywriting adalah langkah yang bijak.
TIPS: Belajarlah Copywriting Untuk Membuat Proses Komunikasi Kepada Calon Customer Anda Jadi Keren
Untuk cara berkomunikasi, Anda bisa belajar dari sebuah buku klasik yang cukup bagus. Judulnya: How To Write A Good Advertisement, oleh Victor O. Schwab. Buku ini adalah buku yang sering dirujuk oleh para copywriter dan dijual kembali materinya di seminar.
Beberapa referensi lain agar Anda juga makin kaya dalam belajar cara berkomunikasi dengan calon customer:
- Book: How to write a good advertisement
- Book: Cashvertising
- Article: Neil Patel Ultimate Guide of Copywriting
- Article: Quick Sprout Definitive Guide of Copywriting
- Online Course: dan tentu saja, kalau Anda mau 1 paket course termasuk belajar Facebook Ads-nya secara online, Anda bisa belajar di Kelas Konversi
- Offline Course: Saya juga punya kelas offline berupa workshop, kerjasama antara Facebook Asia Pacific dengan Woimedia, yaitu NESTschool. Materi dikhususkan untuk pemula.
c. Tiga Hal Fundamental
Pertama, Anda musti paham dulu bahwa namanya jualan online, harus punya produk untuk dijual. Nah, karena kita start dari belum punya produk, maka pilihannya hanya ada 2:
- Anda membeli produk dari orang, lalu dijual, atau
- Anda kerjasama dengan orang yang punya produk
Cuma 2 ini pilihannya. Jadi kalo ada pertanyaan: wah saya nggak bisa kerjasama dengan orang, tapi jg nggak punya duit, gimana caranya? Maka jawaban saya: Nggak usah buka toko online! Bisnis saja yang lain.
Kedua, kalau Anda sudah punya produk maka PR yang kedua nanti adalah mendatangkan calon pembeli ke dalam toko Anda. Sampai di sini pilihannya hanya ada 2 :
- Anda mengeluarkan tenaga, minim uang, atau
- Anda mengeluarkan uang, minim tenaga
Kalau minim uang, maka artinya kerja Anda akan besar. Posting artikel SEO, pasang barang di marketplace, ceritakan ke teman-teman tentang produk Anda, mungkin (tidak disarankan) nyepam WA, dsb.
Kalau minim tenaga, artinya musti pake uang. Bayar iklan di sebuah platform tertentu. Kalo konglomerat jaman dulu bayar iklannya ke TV, koran, radio. Kalau sekarang, bayarnya ke Google atau FB ads.
Terus ada yang nanya lagi, “Bang, saya males, dan saya juga gak punya uang. Ada cara lain?” Maka jawaban saya, SAMA DENGAN DIATAS.
Ketiga, ingat bahwa setiap hal memiliki kodratnya. Contoh: jagung kodratnya adalah panen setelah 3,5 bulan, wanita hamil kodratnya akan melahirkan setelah 9 bulan, matahari kodratnya terbit dari timur tenggelam di barat. Bisnis pun memiliki kodrat. Apa? Bisnis harus memberikan manfaat buat orang lain. Nah, memberikan manfaat itu berat. Anda harus benar-benar menyelami produk yang Anda jual, dan benar-benar jujur dalam memasarkan barang. Demikian pula pembeli, mereka juga harus berniat untuk memberikan manfaat kepada kita berupa transaksi yang baik.
2. Memahami Cara Bisnis Online Menghasilkan Uang
Nah oke lanjut, secara konsep, apapun bisnis online Anda, fundamental dari memulai bisnis online adalah sebagai berikut:
Traffic: Orang yang berkunjung ke media jualan Anda. Misalkan Anda menjual lewat website, maka, trafik adalah orang yang berkunjung ke website Anda. Dalam dunia bisnis online, ini sering digambarkan dengan jumlah klik (visitors).
Conversion: Orang yang berhasil memenuhi tujuan Anda/item yang berhasil dibeli di toko Anda. Misalkan tadi website Anda jualan sepatu, maka conversion adalah orang yang berhasil membeli di toko Anda. Kira-kira begitu lah.
Anggap trafik website Anda 1000 orang, lalu conversion 10 orang, maka conversion rate bisnis Anda adalah 10 / 1000 = 1%. Conversion rate adalah persentase konversi berbanding jumlah trafik yang masuk.
Ini Anda tancapkan dulu di kepala. Direnungkan. Dipahami dulu.
Sudah? Oke lanjut.
Pertanyaan yang muncul akhirnya begini : “Kalau saya mau dapat uang tambahan Rp 5.000.000 bulan ini, apa yang musti saya lakukan ya?”
Betul kan?
Nah, Pertama tetapkan dulu barang yang mau Anda jual. Misalkan sepatu. Anggap profit per produk Anda adalah 50.000, dan harga jualnya anggap 400.000.
Let’s do the math! 💪
- Gol: 5.000.000.
- Profit: 50.000 / pcs
- Maka untuk mencapai 5.000.000 saya harus menjual = 5.000.000 / 50.000 = 100 unit.
- Artinya, anda membutuhkan 100 konversi!
Rata-rata jualan online di seluruh dunia, memiliki Conversion Rate sekitar 3%. Semakin tertarget traffic yang datang, biasanya conversion rate makin tinggi. Tertarget artinya, trafik Anda bukan trafik yang ibarat jualan kopiah di depan gereja, tapi seperti jualan Al Quran di emperan Masjid. Barang yang dijual dan orang yang dijualin, pas! Nanti kapan-kapan kita bahas mengenai targeting ini di email berikutnya. Anggap aja sekarang bisnis Anda memiliki Conversion Rate 3%, oke?
Nah kesimpulannya, untuk mendapatkan uang Rp 5 Juta dari berjualan sepatu, Anda membutuhkan traffic sebanyak 3400 orang, produk dengan untung 50.000, dan conversion rate 3%. WOW! Banyak juga yaaaaa 3400 orang! Bisa dapet dari mana tuh?? Oleh karena itu, Anda membutuhkan apa yang disebut dengan traffic knowledge/pengetahuan tentang trafik.
3. Memahami Apa Itu Trafik (traffic)?
Trafik (traffic) itu apa sih? Bayangkan saja jalanan yang macet. Nah itu trafiknya tinggi. Banyak yang masuk ke website Anda, orang ramai berkunjung, itu trafik. Orang antri di warung roti khas artis sampai rebutan, itu trafik. Paham ya maknanya? Mudah lah harusnya.
Nah, trafik ada yang berkualitas, ada yang tidak. Trafik berkualitas, jika dalam bisnis online, artinya orang yang benar-benar memiliki 2 hal dibawah ini:
- buying power. Kekuatan membeli. Artinya orang yang berkunjung, punya uang untuk membeli barang dagangan kita
- buying intention. Kemauan membeli. Kalau orang punya uang, tapi nggak ada keinginan untuk membeli, ya percuma aja walaupun 1000 orang yang datang.
Sekarang bagaimana cara memulai bisnis dan mulai mendatangkan trafik?
Ada 2 hal yang perlu Anda camkan di dalam jiwa. Sumber trafik itu terbagi menjadi:
a. Sumber trafik gratis (organic traffic)
Contohnya SEO, Facebook profile Anda. BBM Anda. Daftar kontak Anda. Itu trafik gratis. Anda posting jualan Anda di sana semua, tidak ada yang menyuruh Anda bayar dulu. Contoh lain adalah marketplace seperti tokopedia, bukalapak, dsb. Misalnya dari Google. Kalau kita mencari: “Army Facebook Ads” atau “Tutorial Facebook Ads”, maka muncullah seperti ini:
Nama saya dilliput dalam Facebook success story
Website saya muncul di halaman 1 google
Jika orang tersebut tertarik dengan apa yang menjadi judul artikel saya, dan kemudian dia masuk ke website saya, itulah yang dikatakan trafik organik. Apa ilmu yang harus Anda kuasai dalam hal trafik organik?
- Teknis Google Optimization (SEO, Search Engine Optimization)
- Instagram organik
- Facebook organik
- dan sejenisnya yang berbau organik
Saya sarankan porsi Anda belajar topik ini hanya sekitar 30% saja. Kenapa, karena lagi-lagi, Anda tidak bisa mengatur maunya Google atau Instagram. Setiap tahun pencarian organik mengalami penurunan, karena Facebook tidak ingin memberikan trafiknya secara cuma-cuma. Akibatnya, ada orang yang sudah berjuang bertahun-tahun mengandalkan hanya organik di Facebook, bisnisnya hancur dalam semalam.
Trafik organik di page yang sudah dibangun, lama-lama menurun
b. Trafik berbayar (paid traffic)
Trafik yang berbayar beda lagi. Coba kita perhatikan hitung-hitungan berikut ini.
- Misalkan Anda punya website, dikunjungi oleh 10,000 orang
- Lalu dari 10,000 orang tersebut, yang berminat ada 3%, maka artinya ada 3000 orang peminat dagangan Anda
- Lalu dari 3000 orang tersebut, 10% membeli, artinya ada 300 pembeli barang Anda
- 300 x 300.000 (omset Anda), maka Anda mendapatkan Rp 90.000.000
- Anggaplah keuntungan Anda 30% maka Anda mengantongi Gross Profit Rp 27 Juta
- Sekarang kita kembali ke awal. Untuk mendapatkan 10,000 orang tadi, berapa uang yang Anda keluarkan?
- Misalkan Anda mengeluarkan Rp 500 untuk 1x kunjungan orang. Maka biaya Anda adalah 500 x 10,000 yang artinya Anda mengeluarkan uang Rp 5.000.000 untuk mendapatkan 10.000 kunjungan.
- Nah, Gross Profit Anda 27 juta. Biaya untuk mendatangkan pengunjung cuma Rp 5 juta. Artinya Anda untung berapa? 27 juta – 5 juta = 22 Juta. WOW..
Mungkinkah hitungan di atas?
Kenapa tidak?
Sudah ada ratusan bahkan mungkin ribuan murid saya yang sudah mempraktekkan dan berhasil. Tinggal kuncinya, Anda mau belajar atau nggak.
Salah satu trafik yang bisa Anda andalkan adalah Facebook ads. Cara memulainya, Anda bisa start dari halaman ini > tutorial facebook ads. Saya sudah mengulasnya dengan sangat detail disana.
Mas, Apakah berjualan lewat Facebook atau Instagram masih works?
Pertanyaan itu datang bertubi-tubi ke saya, dan yang bertanya cenderung skeptis. Pertama-tama, ingat. Anda tidak sedang membangun sebuah imperium bisnis di awal. Ingat bahwa di halaman ini, detik-detik awal Anda berbisnis, yang dicari dan dipelajari adalah little success. Keberhasilan kecil. Ada sales dulu lah. Untung dulu lah toko Anda.
Maka kita bermain angka.
- Masak dari ratusan juta pengguna Facebook itu, tidak ada yang suka barang Anda?
- Masak dari ratusan juta pengguna Instagram itu, tidak ada yang mau beli barang Anda?
Dulu tugas kita ketok pintu. Jadi sales. Keliling.
Sekarang tugas kita tinggal beriklan. Menjajakan barang yang kita punya. Jangan gengsi punya toko online.
Setelah bisnis Anda besar, dapat untung puluhan juta sampai ratusan juta per bulan, mulai berpikir dari akhir. Mulai membangun brand. Anda sudah punya modal untuk melangkah lebih besar dan lebih strategis.
Manakah yang terbaik, gratis atau berbayar? Semua harus dilakukan. Kalau sebuah bisnis harus mengandalkan trafik berbayar terus, maka bisnisnya mudah sekali terancam, karena persaingan di sumber trafik berbayar juga seru. Tapi kalau trafik website kita hanya mengandalkan organik (istilah kita untuk menyebut sumber trafik gratis), juga kurang bisa dikembangkan.
Dua-duanya musti. Kudu. Harus.
4. Dimana Traffic itu bisa Mendarat?
Setelah Anda memahami hal-hal diatas, maka berikutnya Anda akan masuk ke dalam langkah yang teknis. Mudah, pertama kali Anda harus punya medium untuk menampung traffic tersebut. Trafik yang tertampung artinya adalah kolam bagi Anda untuk berjualan.
a. Marketplace
Membuka toko di marketplace amatlah mudah. Khususnya di Indonesia. Anda tinggal pilih saja:
- Shopee
- Tokopedia
- Bukalapak
Kalau mau marketplace yang lain silakan. Apa kelemahan dan kelebihan menggunakan marketplace?
Kelebihan
- Tinggal membuat akun, selesai. Toko Anda bisa langsung dibuka. Mudah memulai bisnisnya.
- Sudah ada pengunjung yang cukup ramai. Anda tinggal mencari produk apa yang laris di pasaran, lalu Anda ikut berjualan juga. Secara otomatis toko Anda akan turut diramaikan oleh marketplace tersebut. Bayangkan saja mall, Anda baru buka sudah ada orang yang berlalu lalang disana.
Kekurangan
- Persaingan harga yang gila-gilaan. Barang Anda harus sangat murah. Orang masuk ke marketplace tujuannya mencari-cari barang yang murah.
- Di satu titik tertentu, Anda tidak punya “kemerdekaan” dalam masalah data pengunjung toko Anda. Jelas, karena marketplace-nya bukan punya Anda. Anda hanya nebeng saja.
- Anda bersifat “pasif” di toko Anda. Menunggu orang lewat. Karena Anda “tidak bisa” membawa orang masuk ke toko Anda dari luar. Dalam hal ini maksud saya adalah dengan cara mengiklankan toko Anda di Facebook misalnya. Bisa, namun akan seperti halnya menabur garam di lautan. Data orang-orang yang Anda bawa ke toko Anda, tidak bisa dimanfaatkan lebih lanjut. Dan tentu saja, Anda seperti “menyumbang” biaya iklan ke marketplace.
Mas Army pilih yang mana?
Kalau Anda :
- Belum punya brand sendiri,
- Suka yang pasif menunggu toko,
- Hanya sekedar nyoba berjualan,
Marketplace is ok.
Tapi kalau Anda:
- Belum ada brand,
- Suka yang aktif memasarkan keliling dunia maya,
- Ingin lebih mandiri,
Jangan pilih marketplace. Pilihlah website sendiri.
b. Website
Website sendiri artinya Anda memilliki URL seperti www.namaTokoAnda.com. Kalau Anda pasang di baju kaos Anda, orang bisa lihat, dan ketika di cari di google, muncullah toko Anda. Kira-kira begitu.
Kalau Anda tidak terlalu paham dunia IT seperti saya, maka langsung saja Anda mendaftarkan diri ke Scalev.id. Di Scalev Anda akan mendapatkan:
- Landing page builder yang set click and go. Super fast tanpa perlu setting ini itu seperti wordpress, shopify, dst.
- Order management yang shopisticated; detail dan aman.
- Murah. Anda bisa start dari FREE bahkan.
By the way, membangun website tentang toko online tidak sama dengan website biasa (seperti blog ini misalnya). Jauh berbeda.
Saya telah mengulas di artikel saya yang terbaru tentang apa saja hal-hal yang dibutuhkan oleh sebuah website toko online. Anda bisa mengunjungi link berikut ini.
- Website Anda harus memiliki standar kecepatan untuk toko online. Ini penting, agar nantinya ketika Anda mulai membangun pengunjung untuk datang ke website Anda, tidak terbuang sia-sia. Saya pernah menangani sebuah website, pengunjung aslinya ada 100 orang, namun ternyata yang berhasil membuka website hanya 20 orang. Sisanya? Hilang di tengah jalan karena website-nya lemot minta ampun.
- Website Anda harus dirancang dengan konsep OSP (One Single Purpose). Tujuannya hanya untuk mencetak transaksi. Enough. Cukup. Bagaimana detailnya? Agak rumit kalau dijelaskan disini.
- Website Anda juga harus memiliki flow yang jelas. Tidak harus berupa shopping cart seperti marketplace, yang penting mengandung langkah demi langkah yang dipahami oleh audience Anda.
Jualan lagi nih Mas Army. Di Kelas Konversi, saya mengulas part ini sangat mendalam, saking pentingnya. Kalau Anda bergabung disana, Anda bisa menghemat waktu proses trial & error selama 1 tahun belajar mencari komposisi yang pas dan ciamik.
5. Lantas Bagaimana Strategi Memulai Bisnis Online yang Benar?
Oke, sekarang mari kita kembali ke persoalan di poin 2. Bagaimana mendapatkan 3400 orang agar kita meraup keuntungan kotor Rp 5 juta?
Untuk mewujudkan ini, kita membutuhkan strategi, perencanaan. Berikut ini tabel yang bisa Anda gunakan sebagai panduan dalam membuat keputusan :
Kita akan mengacu pada tabel diatas, karena pasti kendala Anda cuma 2 itu kan.
Strategi A
Kalau yang terjadi adalah Anda tidak ada uang dan tidak ada waktu… Lah lu ngapain aja??? Kerja bakti?? Ini masalahnya, ada di Anda. Coba Anda mulai merinci kegiatan harian Anda. Gunakan prioritas. Coba install app Todoist. Ini yang bisa saya sarankan:
- Mulailah mengaudit pertemanan Anda. Kurangi ketemu dengan orang-orang yang tidak membawa Anda ke arah yang lebih baik.
- Pikirkan masa depan dan keluarga Anda. Mulailah fokus. Hilangkan 80% aktivitas Anda. Pilih, tentukan. Pasti dari 100% kegiatas sehari-hari, ada 80% yang paling menghabiskan waktu tapi tidak memberikan Anda apa-apa.
- Kalau memang pekerjaan harian Anda sebegitu capeknya sehingga tidak ada waktu, tapi Anda tidak mendapatkan gaji yang layak, mungkin perlu untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik
- Pindah ke pekerjaan yang bisa menunjang keinginan Anda menjadi seorang entrepreneur. Misal: sales, marketing, freelance.
- Kumpulkan uang, untuk mulai masuk ke level B
Tidak banyak yang Anda bisa lakukan di sini sebelum Anda berhasil mendapatkan 2 hal: waktu atau uang. Karena itu modal utama kita dalam bisnis online. Selesaikan dulu, baru nanti kita lanjutkan ke strategi B, C, atau D
Strategi B
Anda ada uang, tapi tidak punya waktu. Bagaimana cara memulai bisnis nya?
- Jangan gegabah terjun! Luangkan dulu masuk ke dalam grup bisnis online. Misalnya grup telegram yang saya buat seputar Facebook Ads @scaleup. Pelajari dulu situasi, cermati artikel saya ini, rumuskan produk yang mau Anda jual terlebih dulu. Serius, memulai itu mudah, apalagi ada uang. Tapi yang sering terjadi, bangkrut karena goblok, bukan karena yang lain. Ada fase yang parah dari kebodohan, yaitu Anda tidak tahu apa yang Anda tidak tahu.
- Pelajari 1 “course” trafik berbayar dulu. Di sini maksudnya course bukan workshop atau pelatihan, tapi 1 bidang dulu. Misal yang saya lakukan Facebook Ads. Trafik berbayar seperti Facebook Ads bersifat instan. Anda tinggal bayar, dan boom! Website Anda langsung rame. Tapi… Di sini membutuhkan skill untuk menganalisa, mengefektifkan, dan mengefisiensikan trafik (karena berbayar). Boleh join kelaskonversi.com dimana saya mengajar, atau kelas-kelas yang lain. Bebas.
- Latihannya berupa dropship atau jual barang orang lain punya teman atau saudara. Kenapa? Karena Anda tidak punya waktu kan mengembangkan produk sendiri. Di samping itu, kerjasama dengan model seperti ini akan memudahkan Anda dalam proses kickstart. Cara membuat produknya bisa Anda peroleh di sini dan memilih barangnya bisa Anda dapatkan di sini.
- Belajar SEO diwaktu senggang. Mengapa? Karena SEO adalah “ibu” dari bisnis online. SEO ini akan memberikan Anda trafik yang secara terus-menerus (continue) dan gratis. Tapi karena Anda nggak punya waktu, maka jadikan kegiatan ini sekunder.
Strategi C
Waktu Anda banyak, tapi tidak ada uang. Ada caranya? Tenang! Biasanya ini anak muda yang lagi kuliah ataupun baru lulus.
- Masuk marketplace. Cari barang di marketplace, lalu flip di marketplace lain. Namanya arbitrage. Saya tidak pernah menjalani ini, tapi saya tau banyak teman-teman saya yang melakukan ini dan bisa mengumpulkan uang.
- Menjual jasa online. Ada website seperti fiverr.com, freelancer.com, sribulancer.com yang bisa menjadi ladang bagi Anda menjual sebuah skill kepada orang lain. Bahkan sekedar jasa ngomong terus direkam, ada! Kalau Anda ada produk digital yang bisa dibuat seperti theme WordPress, fotografi, dan sejenisnya bisa berjualan di envato.com, shutterstock.com, dsb. Tidak perlu pake alat-alat canggih, kamera HP pun bisa sepertinya untuk berjualan foto di shutterstock.
- Tugas Anda di sini adalah menabung uang, untuk kemudian masuk ke strategi B. Begitu Anda sudah punya uang, Anda bisa mulai belajar online, praktek, dengan lebih intensif. Jarang saya temui kesuksesan yang bisa diduplikasi selain menjalankan digital marketing dengan memanfaatkan paid traffic (berbayar).
Strategi D
- Ya kalau di sini sih terserah Anda. Saran saya akan persis di strategi B bagi Anda yang punya waktu luang. Anda punya banyak cara untuk memulai bisnis jika berada di posisi ini
- Saran tambahan lainnya: pelajari cara membangun sebuah produk. Ini penting agar nanti Anda bisa memiliki produk sendiri. Jangan terlalu bergantung dengan jualan barang dropship, reseller, dsb. Kenapa? Ya ini demi economic of scale istilahnya. Skala ekonominya. Kalau Anda memiliki produk sendiri, tentu lebih mudah mengambil keputusan untuk masuk ke market manapun dengan strategi apapun.
Nah demikianlah 4 tips dari saya tentang cara memulai bisnis online bagi karyawan. Semoga 4 tahap ini bisa membantu Anda mengambil keputusan hidup yang lebih baik. Ingat karyawan ataupun pengusaha, sama baiknya, asal sama-sama membawa keberkahan dan kebermanfaatan untuk orang lain. Oya, saya juga memiliki beberapa artikel penting yang saya tau akan sangat bermanfaat untuk Anda dalam memulai bisnis online:
- Artikel lain tentang cara memulai bisnis online, bisa Anda kunyah di sini.
- Cara membuat website toko online yang menghasilkan, bisa Anda baca di sini.
- Cara mencari produk untuk toko online, bisa Anda pelajari di sini.
- Tutorial beriklan di Facebook ads, bisa Anda ikuti di sini.
6. Mas, Katanya Modal Minim. Kok Kayaknya Banyak Nih?
Nah mari kita berhitung lagi, berapa modal yang dibutuhkan. Apakah benar mulai bisnis online butuh modal besar?
- Website: Rp 50.000 per bulan
- Nama domain: Rp 150.000 per tahun
- Sumber produk: mencari dan nego di marketplace. Gratis.
- Menyetting website secara mandiri: Gratis.
- Beriklan di Facebook ads: Rp 30.000 per hari. Yang didapatkan, kurang lebih Rp 30.000/500 (harga estimasi per 1 klik) = 60 klik.
- Pulsa, listrik, wifi: anggaplah masih ikut pemakaian sehari-hari kita. Gratis.
Bagaimana hasilnya?
- 60 klik x 30 hari = 1800 visitor (pengunjung website kita) dalam 1 bulan
- Dari 1800 visitor tersebut, 2% mau membeli dagangan Anda
- 2% x 1800 = 36 transaksi
- Profit = 36 x 100.000 = 3.600.000
- Dikurangi dengan biaya iklan 30.000 x 30 hari = 900.000
- Maka untung kotor Anda = 3,6 juta – 900 ribu = 2,7 juta.
- Sisanya tinggal Anda atur-atur aja pos pengeluaran yang lain seperti website dan domain.
Berapa modalnya? Murah kan?
Ini sudah yang paling sederhana banget. Saya nggak tau apalagi cara memulai bisnis yang lebih sederhana dari ini. Kalau ada cara lain yang lebih murah dan lebih mudah, kasitau saya. Saya mau ikutan juga, hehehe..
Kembali lagi, bisnis murah bukan cuma sekedar produknya aja. Banyak orang bilang MLM itu murah joinnya. Iya joinnya murah, tapi untuk dapat trafiknya? Untuk dapat transaksinya? Biasanya tetap mengeluarkan uang juga. Intinya tetap sama:
- Produknya apa,
- Disajikannya dimana,
- Cara menyajikannya gimana,
- Untuk mendatangkan orangnya butuh apa
Oke sekian dulu dari saya kali ini tentang cara memulai bisnis walaupun modal Anda cekak. Panjang banget, capek tangan saya nulisnya. Hehehehe.. Semoga sukses!