Sudah diperbarui di Oktober 2024
Saya mengatakan paling killer, karena cara ini bisa mereduksi biaya split testing hingga sangat murah dengan tetap menjaga aspek audience agar tidak saling bertabrakan. Cara ini saya lakukan baik di lokal maupun di luar, dan hasilnya tetap sangat baik.
UPDATE: Tujuan dari split testing ini adalah dalam rangka menemukan produk yang happening dan bisa dijadikan uang. Bukan menemukan settingan iklan, menemukan objective, dsb. Pada dasarnya untuk ecommerce, memang kita melakukan split testing untuk menemukan produk mana yang paling memberikan keuntungan. Untuk itulah kita melakukan split testing.
Oke berikut ini langkah-langkah sederhananya :
1/ Buat 1 Campaign Objective Sales/Conversion
Pertama-tama, buat 1 jenis campaign objective Website Conversion. Ini mudah kan, anda tinggal klik saja.
2/ Buat 1 adset yang terdiri dari 1 jenis audience broad audience saja.
3/ Tetapkan 3-5 produk yang akan ditawarkan kepada audience tersebut. Anda bisa juga menggunakan 3-5 images untuk 1 produk yang sama. Disinilah split testing itu Anda lakukan.
Buat masing-masing post untuk setiap produk itu sesuai dengan kaidah (gambar yang jelas, kontak jelas, dsb).
Setelah itu, buat ads yang sama untuk masing-masing produk itu di dalam 1 adset. Jadi hasil akhirnya nanti Anda akan memiliki : 1 Campaign > 1 Adset > 3 Ads.
4/ Pilih optimisasi initiate checkout, tapi bandingkan hasil add to cart event-nya. Tapi jika budget Anda tipis, bisa mulai dari add to cart pun tidak apa-apa.
4/ Iklankan hingga mencapai 100 conversions di level adset.
Pada tahap ini, Anda akan mendapatkan sekitar 60 ribu reach yang akan terbagi ke dalam 3-5 ad/creatives tersebut. Saring mana yang terbaik dari 10 tersebut, tentunya berdasarkan konversi penjualan. Jika belum bisa menghasilkan keputusan yang confident, Anda bisa teruskan sampai 1 minggu (untuk market lokal).
PENJELASAN
Kita melakukan split testing di level creatives. Kenapa? Untuk menghemat biaya.
Anda bisa melakukan split test di level adset, tapi tetapkan faktor yang tetap dan yang variable. Lihat gambar ini:
Kelebihan Anda menggunakan metode seperti ini, hasil yang diberikan benar-benar clear, namun memakan biaya yang juga cukup lumayan.
Anda juga bisa melakukan pengembangan split test di level ads dengan cara seperti ini:
Kelebihannya, metode ini cepat, namun kita bisa jadi kehilangan potensi barang di audience yang lain. Oleh karena itu kalau Anda menggunakan metode ini, pastikan sudah benar-benar paham dengan audience nya.
Saya sudah membuktikan berkali-kali bahwa split testing di level ad creatives jauh lebih efektif.
FB akan mencarikan kita mana produk yang paling diterima oleh pasar, dan setiap hari akan selalu dirotasi oleh FB dan dipastikan bahwa produk itu tidak jenuh. Jika jenuh, maka FB akan mengoptimasi pada produk yang berikutnya, dan seterusnya.
Ini adalah salah satu rahasia, kenapa saya bisa memasang iklan sehari lalu liburan 2 minggu tanpa melihat iklan-iklan itu lagi. Karena kalau barang saya jelek, otomatis tidak akan dipasarkan oleh FB, dan otomatis tidak akan ter-spent iklannya. Yang dipasarkan, tentu yang happening saat itu.
Bisakah hari ini creative A yang naik, lalu seminggu kemudian malahan creative B yang naik? Sangat bisa! Itulah kenapa saya pasang banyak creative. Ingat dalam ecommerce, creative = barang = produk = barang dagangan. Semakin banyak creative, semakin banyak potensi kita untuk mencapai omset yang stabil.
NB:
1/ Mohon Anda praktek setelah membaca ini dan MELAPORKAN kepada saya bagaimana hasilnya. Kenapa begitu? Penting bagi kita untuk terus update perkembangan teknologi Facebook sehingga bisa terus fresh.
2/ Laporan bisa Anda letakkan di kolom komentar di bawah ini sehingga mereka yang lain yang juga punya akses ke dalam artikel ini bisa membacanya dan kita bisa berdiskusi bersama.
Terima kasih.