Kalau Anda beriklan di Facebook pertama kali, maka FB secara otomatis akan membuat iklan Anda berada dalam mode automatic bidding. Pada update terbaru, automatic bidding artinya berada dalam posisi seperti ini:
By the way, sudah tidak ada lagi istilah automatic bidding di Facebook. Mode ini berganti nama dengan Lowest Cost no bid cap (Bid cap dibiarkan kosong).
Saya akan jelaskan terlebih dulu, apa maksud dari automatic bidding.
1/ Apa itu Automatic Bidding
Pada dasarnya, Facebook akan berusaha menghabiskan semua budget iklan Anda. Permasalahannya, untuk budget yang sama, Facebook bisa saja menghabiskan budget Anda pada 10 orang saja dalam 1 hari, atau bisa juga kepada 1 juta orang dalam 1 hari. Bagaimana Facebook menentukan “angka yang pas” terhadap budget yang Anda berikan kepada Facebook? Inilah yang menjadi PR para engineer Facebook. Mereka berusaha menentukan titik paling optimal antara budget yang Anda berikan VS jumlah orang yang bisa dicapai. Dari sana dikembangkanlah algoritma Facebook sehingga Facebook akan memberikan “reward” bagi mereka yang iklannya bagus berupa “harga yang murah” untuk menjangkau audience di Facebook.
Nah, dalam menentukan titik paling optimal tersebut, Facebook juga bisa turut mempertimbangkan masukan dari pengguna-nya, berapa mereka maunya. Ibarat tawar menawar di pasar. Facebook mau kasih harga 100 ribu, dan Facebook bertanya kepada Anda, “berapa menurut ibu harga yang pas?”
Jika Anda jawab ke pedagang tersebut, “yaudah terserah bapak aja, berapa harganya, saya manut” nah itulah yang dinamakan automatic bidding alias lowest cost tanpa bid cap.
Facebook akan mengerjakan dengan mesinnya, mempertimbangkan seluruh faktor, berapa harga yang pas. Seringkali, harga yang diberikan FB bagi pengguna automatic bidding adalah harga yang pas, sehingga kita mendapat real price yang “termurah”.
2/ Permasalahan di automatic bidding
Jika Anda beriklan dengan budget yang rendah, anggaplah dibawah 100,000 per adset, maka automatic bid akan bekerja dengan awesome. Beberapa iklan saya masih banyak yang sampai hari ini bertahan dengan automatic bid.
Namun jika iklan Anda berlangsung dengan budget per adset dalam jumlah besar, maka jangan sekali-kali menggunakan automatic bidding. Kenapa? Inilah “kutukan” automatic bidding. Perhatikan hal berikut:
Jika Anda saya tugaskan mencari 5 orang yang perempuan yang pintar memasak, it will be an easy task. Anda akan menemukannya dengan mudah. Paling tidak, di kepala Anda langsung muncul nama saudara atau tetangga Anda.
Tapi,
Jika jumlahnya saya tambah, bukan 5 orang, melainkan 500 orang, maka Anda akan mulai kerepotan, dan bisa jadi Anda tidak akan mencapai 500 orang tersebut. Mungkin bisa jadi tercapai, tapi kualitasnya mungkin jadi sekedar “agak-agak pintar masak”.
Benar?
Karena akan jauh lebih susah mengumpulkan 500 orang ketimbang 5 orang.
Sama dengan apa yang dialami oleh Facebook.
Karena Anda menggunakan automatic bidding, jumlah budget Anda tinggi, maka Anda “seolah” memberikan instruksi kepada Facebook untuk mencari 500 orang yang pintar masak. Akibatnya, FB akan “meminta” uang lebih besar karena tugas yang Anda berikan makin sulit.
Jika sebelumnya Anda harus membayar 10 ribu untuk mendapat nama setiap orang yang pintar masak, maka dengan budget yang lebih besar, bisa jadi FB akan meminta 50 ribu untuk setiap nama tersebut.
Budget Anda tetap tidak akan lebih dari yang Anda alokasikan, hanya saja “Cost per Aquisition”-nya yang akan meningkat tajam.
Kalau sebelumnya dengan budget 100 ribu Anda bisa dapat 10 nama orang pintar masak, maka kali ini dengan budget 10 juta, Anda akan dapat 10 juta/50 ribu = 200 orang pintar masak.
Jadi, grafik peningkatannya: tidak linier.
Paham? Mudah-mudahan paham.
3/ Bagaimana Menggunakan Automatic Bidding dengan tepat?
Dengan prinsip ilustrasi diatas, maka Anda sudah mulai bisa menebak-nebak, bagaimana cara menggunakannya.
- Jangan menggunakan budget yang tinggi dalam setiap adset. Ingat ilustrasi di atas. Paling mentok 100 ribu, cukup.
- Bermainlah melebar. Perluas audience Anda. Asah kemampuan Anda menemukan kolam-kolam audience yang baru. Misalkan Anda punya 1000 daftar atribut targeting, maka Anda bisa menggunakan 1000 daftar tersebut menjadi 500 adsets dimana masing-masing adset terdiri dari 2 atribut. Atribut maksud saya adalah interest, behavior, ataupun demographic. Be creative.
Lho mas Army dulu kok pakai automatic yang di scale pada artikel sebelumnya?
Beda audience, beda market, beda waktu. Zaman dulu, belum ada “banyak” advertisers, para pengintai masih jarang, sehingga FB masih “mudah” mencari orang yang convert. Tapi saat ini, persaingan sudah semakin fierce, maka kita membutuhkan taktik yang lebih baik.
Dengan teknik yang saya jabarkan diatas, sudah cukup kok kalau mau suruh Facebook menghabiskan ratusan juta sampai miliaran per bulan, tanpa satupun adset yang menggunakan manual bidding. Sekitar 20% iklan saya masih menggunakan automatic bidding, and it works very well.